Minggu, Januari 27, 2008

Jenderal Besar Itu Akhirnya Pergi

JENDERAL Besar Soeharto yang lahir di desa Kemusuk, 6 Juni 1921, menjabat Presiden Republik Indonesia kedua selama 32 tahun. Pembawaannya tenang, tutur katanya terukur dan selalu bertindak sesuai aturan. Pak Harto dijuluki the smiling general (jenderal yang murah senyum).

Dia sosok pria Jawa yang kalem dan berpenampilan sederhana. Namun di balik itu semua, Pak Harto berhasil mengemban dengan baik berbagai pertempuran sengit dan tanggung jawab militer yang berat dan keras. H Muhammad Soeharto, pria tangguh asli Kemusuk, Argomulyo, Godean itu menjabat Presiden Republik Indonesia sejak 1966 hingga 1998. Kini, Jalan Cendana No 8, Menteng, Jakarta Pusat itu sudah menjadi markas besar keluarga besar Soeharto.

Jenderal Besar TNI Soeharto, berada di urutan kedua setelah mendiang Panglima Besar Soedirman dalam urutan 61 penerima anugerah Bintang Sakti Maha Wira Ibu Pertiwi. Pilihan itu jatuh ke Pak Harto karena dinilai sebagai Perwira Handal Ahli Strategi.

Penerima anugerah Bintang Sakti lainnya, termasuk Jenderal Besar TNI Abdul Haris Nasution (alm), Laksamana Muda (Anumerta) Josaphat Sudarso, Laksamana TNI (Laut) R Subiyakto dan Laksamana TNI (Udara) Suryadi Suryadarma. Pada peringatan ulang tahun TNI ke 61, tanggal 5 Oktober 2006, TNI menerbitkan buku Bintang Sakti Mahawira Ibu Pertiwi yang memuat 61 penerima anugerah tersebut, dan riwayat singkat kejuangan mereka.

Rasa cinta dan ingin menyaksikan bagian lain dari tanah air adalah salah satu motivasi yang menggugah Soeharto untuk mendaftarkan diri menjadi prajurit Koninklijk Nederlans Indische Leger (KNIL). Atas penampilan fisik yang sehat dan tegap yang disertai kecerdasan otak, Soeharto belia, sejak 1 Juni 1940 diterima sebagai siswa militer di Gombong, Jawa Tengah.

Enam bulan setelah menjalani latihan dasar, dia tamat sekolah militer sebagai lulusan terbaik dan mendapat pangkat Kopral di usia 19 tahun. Pos penempatan pertama Kopral Soeharto adalah Batalyon XIII, Rampal Malang. Kemudian Soeharto masuk sekolah lanjutan Bintara, juga berada di Gombong. Karena sikap keprajuritan dan disiplinnya yang tinggi dalam waktu yang relatif singkat dia mendapat kenaikan pangkat.

Ketika pecah pertempuran Ambarawa, Letkol Soeharto memimpin Batalyon X. Bersama pasukan-pasukan lain, pasukan Soeharto bertempur melawan pasukan Sekutu di Ambarawa. Untuk merebut kembali obyek-obyek vital di dalam kota, pasukan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) didatangkan dari Banyumas, Salatiga, Surakarta dan Yogyakarta. Pasukan Inggris di Magelang dan Ambarawa, terkepung.

Tugas fenomenal selanjutnya yang berhasil diemban oleh Jenderal Soeharto adalah menumpas Gerakan PKI 30 September 1965. Saat itu, Soeharto dihadapkan pada situasi genting. G.30.S/PKI, dinihari 1 Oktober, menculik enam perwira senior TNI-AD untuk melicinkan jalan kudeta mereka melawan pemerintahan Presiden Soekarno.

Pangkostrad Mayjen Soeharto memimpin operasi penumpasan G.30.S/PKI. Para pemimpin G.30.S/PKI pun ditangkap. Situasi Jakarta dan seluruh tanah air berhasil dipulihkan. Tanggal 11 Maret 1966, Jenderal Soeharto mengemban surat perintah 11 Maret dari Presiden Soekarno untuk membubarkan PKI, dan memulihkan stabilitas keamanan nasional dan kondisi politik Indonesia.

Bung Karno melantiknya sebagai Menteri Utama Bidang Hankam dalam kabinet 100 menteri (Ampera), Juli 1966. Para demonstran siswa dan mahasiswa dan berbagai elemen masyarakat menuntut Bung Karno turun dan kabinet 100 menteri dibubarkan.

Di luar karir militernya, Soeharto dikukuhkan oleh MPRS menjadi Presiden RI menggantikan Bung Karno, Maret 1967. Putra dari pasangan Kertosudiro dan Sukirah ini, sejak itu menjadi pemimpin sipil sampai mengundurkan diri tanggal 21 Mei 1998. Di bawah pemerintahan Presiden Soeharto, Indonesia mengalami banyak kemajuan.

Pembangunan di berbagai bidang kehidupan mengalami kemajuan pesat sampai munculnya krisis moneter yang menimpa sejumlah negara Asia, termasuk Indonesia, Thailand dan Malaysia, pertengahan tahun 1997. Krisis moneter tersebut memicu lahirnya krisis politik dan keamanan yang berujung pada pengunduran diri Pak Harto.

Jenderal Besar itu mengalami rawat inap di Kamar Presiden Suite No 536 Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta. Pak Harto masuk RSPP Jumat 4 Januari 2008 pukul 14.15 WIB, akhirnya harus menghembuskan nafas yang terakhir dalam usia 87 tahun. Selamat Jalan Bapak Pembangunan, Selamat Jalan Pak Harto..


Sumber posting: OkeZone.Com

Jumat, Januari 25, 2008

Teropong "Online Warnet" via Satelit

Kalau kemaren kita memposting peta "Online Warnet", kali ini kita akan coba teropong "Online Warnet" via Google Earth.

Coba kita simak, ada dimana sih posisi "Online Warnet" kalau kita lihat dari atas..







Senin, Januari 14, 2008

Peta "Online Warnet"


Lokasi:
Jl. Neglasari No.9 Cibadak - Sukabumi, Jawabarat 43351 Indonesia

Rute:
Dari Cibadak Kota, menuju arah ke Pl.Ratu (Jl. Perintis Kemerdekaan).
Posisi sebelum Polsek Cibadak, seberang Indomart dan Alfamart ada jalan masuk kurang lebih 50 meter ke dalam

Rabu, Januari 09, 2008

Perayaan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1429H, Disambut Dengan "Pawai Obor"

PANITIA HARI BESAR ISLAM – RW.024 Kp. Neglasari Kel. Cibadak, Kec. Cibadak Kab. Sukabumi menyambut tahun baru islam 1429 H dengan pawai obor (9/1/2008). Acara yang dimulai jam 19.30 dengan peserta lebih dari 600 orang yang mengambil rute: Masjid Al’ikhlas (Start) => Stasiun Cibadak => Jl.Primer => kembali ke Masjid Al’ikhlas.

Kegiatan ini yang di motori oleh PHBI (Panitia Hari Besar Islam) RW.024 ini tidak mau kalah dengan sebagian orang yang selalu menyambut Tahun Baru Masehi padahal 1 Muharram merupakan tahun baru islam, yang kadang kita sebagai umat islam jarang menyambutnya. Dan kita perlu bersyukur karena kita diberi nikmat sehat dan umur panjang sampai saat ini.

Pada perjalanan pawai obor tahun ini kitapun sempat bertemu dengan rombongan pawai obor dari RW.004, Kp. Bantar Muncang dll. Sehingga kegiatan ini semarak dengan pawai obor yang dibentuk dengan berbagai variasi sambil mengarak bedug sebagai simbol dari kekompakan umat islam di bumi ini, kendaraan kecil dan besarpun turut serta mengiringi perjalanan pawai obor ini

Mudah-mudahan kekompakan ini terus dijaga oleh generasi kita selanjutnya dan event-event hari besar islam lainnya terus ditingkatkan. Allahu Akbar…! (PHBI-RW.024)

Selamat Tahun Baru Islam

1 Muharram 1429 H

Rabu, Januari 02, 2008

Kirim SMS Via "Yahoo Messenger"

Apa kabar semuanya...?

Ini kali pertama "Online Warnet" posting di tahun baru 2008, tak lupa sekali lagi kami mengucapkan Selamat Tahun Baru 2008, semoga di tahun ini bisa lebih baik dari tahun sebelumnya dan selalu ada dalam lindungan Allah SWT... Amin!

Postingan kali ini kami coba memberikan informasi tentang bagaimana kita mengirim SMS via Internet ke handphone.. tapi sayang, sementara sms ini hanya bisa dikirim ke pengguna XL dan Telkomsel (Simpati).

Mungkin postingan ini sudah lama anda tahu, tapi kami hanya mengingatkan dan menginformasikan kepada anda yang belum tahu.. Penasaran?
Yuuk kita coba sms kepada teman-teman kita...

Pertama: Terlebih dahulu anda login ke yahoo messenger, dan bilamana anda belum punya account daftarlah di yahoo
Kedua: Seperti biasa, setelah kita login anda masuk ke tampilan yahoo messenger
Ketiga: Setelah itu coba anda klik action (atas) dan pilih send sms message
Keempat: klik other contact dan masukan No. HP yang akan anda kirim sms tapi diawali dengan tanda +62, contoh: +62813806xxxx
Kelima: Setelah itu muncul tampilan baru, seperti anda masuk ke "private room" dalam chatting
Keenam: Baru anda ketik pesan sms yang akan anda kirim (kotak bawah), maksimal 160 karakter (huruf) dan klik send

Gampang kan?


Tampilan "Yahoo Messenger"

Selamat Mencoba ya...!
Online Warnet on Facebook